Sekjen Demokrat: SBY Berbagi Pengalaman Memimpin Negara kepada Jokowi
Beritaterkini99 – Presiden Jokowi bertemu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019 kemarin. Pertemuan keduanya dilakukan secara tertutup.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan, kedatangan SBY untuk berbagi pengalaman memimpin.
“Sebagai pemimpin, mereka mendiskusikan perkembangan negara dan bagaimana lima tahun ke depan. Sebagai yang pernah memimpin 10 tahun sebagai presiden, Pak SBY tentu memberikan cerita pengalamannya yang bisa menjadi pertimbangan Pak Jokowi menjalankan mandatnya lima tahun ke depan,” kata Hinca saat dikonfirmasi, Jumat (11/10/2019).
Menurut Hinca, SBY telah mengajak seluruh rakyat untuk mendukung pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
“Saat pidato kontempelasi ketum Partai Demokrat, Pak SBY mengajak seluruh rakyat Indonesia mendukung penuh pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan. Kompetisi sudah berakhir saat semua anak bangsa bekerja mendukung pemerintahan ini agar makin baik,” jelasnya.
14 Program Prioritas Partai Demokrat
Partai Demokrat, lanjut Hinca, ingin agar 14 program prioritas Partai Demokrat yang diusung selama kampanye dapat menjadi masukan Presiden Jokowi. Dengan demikian, Demokrat juga siap melibatkan kadernya masuk dalam pemerintahan.
“Pembentukan kabinet adalah prerogatif Presiden Jokowi. Kita dukung beliau menggunakan hak prerogatifnya itu membentuk kabinet terbaiknya. Membantu dia menjalankan amanat dan mandat rakyat. Jika presiden Jokowi meminta dan mengajak kader Demokrat, tentulah kami siap membantunya,” dia menandaskan.
Diketahui, pertemuan kemarin adalah pertemuan resmi antara Jokowi dan SBY setelah Pilpres 2019. Sebelumnya, diketahui pertemuan antara Jokowi dan SBY pada tahun 2017. Dalam pertemuan tersebut Jokowi dan SBY berbicara soal budaya estafet pembangunan dari pemerintahan SBY ke pemerintahan yang ia pimpin saat ini.
Saat bertemu dengan SBY di Istana Merdeka, Jakarta, Jokowi mengatakan, dirinya dan SBY sepakat bahwa pembangunan di era SBY wajib diteruskan olehnya.